Wajah


2018/12/16

13:55

foto ini diambil saat aku sedang mengobrol dengan salah seorang teman. di rumahnya, obrolan ngalor-ngidul kami berjalan cukup lama seperti biasanya. temanku itu bernama staccatophonia. aku dan cato—biasa aku memanggilnya—kami memiliki satu kesamaan. yaitu, kami ini sangat penakut.

lihatlah, kursi itu disana seolah ikut menyimak obrolan kami. bentuk geometris menyerupai mata, hidung, dan mulut—otak yang kompleks menyederhanakan pengelihatan tersebut menjadi bentuk wajah. realitanya, kami diberitahu kalau itu hanyalah kursi untuk anak-anak. untuk legatophonia, adik temanku.

ketakutan kami bukan pada basilisk, kraken, werewolf, hyde, atau sebutkan nama monster lainnya. kami dibuat sangat takut akan hal yang sebenarnya diciptakan oleh kepala kami sendiri. pada kondisi yang parah, bahkan tubuh kami akan mengantisipasi ketakutan tersebut dengan reaksi cemas berlebihan.

sampai sekarang, aku dan cato masih berjuang untuk menerima kekurangan yang kami miliki ini. caranya adalah dengan terus belajar. kata kepala suku, ketakutan itu sering muncul karena ketidaktahuan kami. tetangga ku, mbah seneca pun pernah bilang ;

"kita lebih sering ketakutan, daripada terluka. dan kita lebih menderita oleh imajinasi, daripada kenyataan."











Komentar

Postingan Populer